EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Selasa, 27 September 2011

Bukti Transaksi

Bukti Transaksi Jual Beli
Dalam kegiatannya perusahaan selalu berhubungan dengan pihak luar dengan tujuan memperoleh keuntungan secara financial.Ketika berhubungan dengan pihak luar tidak akan luput dari kegiatan menjual dan membeli barang atau jasa. Dalam lingkup di kedua kegiatan tersebut tentunya akan terdapat bukti transaksi yang diperlukan. Oleh karena itu maka bukti transaksi dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :

1.  Bukti transaksi pembelian

2.  Bukti transaksi penjualan





Transaksi pembelian ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam penjualan. Transaksi pembelian barang dapat dilakukan dengan 2 cara pembayaran yaitu pembelian tunai dan pembelian kredit. Bukti transaksi yang diperlukan untuk pembelian tunai maupun kredit hampir sama perbedaannya hanya pada pembelian tunai pembeli menerima 2 bukti transaksi dari penjual yaitu nota kontan dan kuitansi sedangkan pada pembelian kredit pembeli hanya menerima faktur saja dari pihak penjual. Administrasi lain yang diperlukan selain itu antara lain bukti permintaan, surat pesanan, penerimaan barang dan kartu persediaan.











Transaksi pembelian bagi konsumen digunakan untuk konsumsi sendiri. Bagi pedagang  barang atau jasa yang dibeli digunakan untuk dijual kembali dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bagi produsen digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sebagai bahan baku atau bahan pelengkap/pembantu yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Alur transaksi pembelian dapat digambarkan sebagai berikut :
1.  Proses pembelian dimulai dari permintaan bagian penjualan atau produksi.
     Barang yang akan dibeli dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu :
     a.  Intuitif
          Cara ini dilakukan dengan memikirkan dan menerka-nerka barang atau jasa apa yang           dibutuhkan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman.

     b.  Penelitian pasar
          Kita dapat meneliti permintaan-permintaan konsumen yang paling banyak dengan cara           meneliti langsung kepada masyarakat umum

2.  Melakukan survei pasar
     Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mencari dari iklan penjualan barang atau jasa dari      perusahaan lain, mendatangi pusat-pusat perbelanjaan, mendatangi Kantor Dinas Perdagangan      dan Perindustrian.

3.  Menerima penawaran dari berbagai perusahaan

4.  Memutuskan supplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik

5.  Membuat daftar barang yang akan dibeli

6.  Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan dengan penawaran terbaik

7.  Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier

8.  Menerima barang

9.  Memeriksa barang apakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak

10. Membayar jumlah transaksi
Seperti halnya dengan pembelian, penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Berikut adalah alur penjualan tunai dan alur penjualan kredit.
1.  Melakukan survei pasar
  • proses penjualan dimulai dari permintaan pelanggan ( lisan atau tertulis )
  • negosiasi
  • membuat dan menandatangani surat perjanjian
  • membuat faktur ( Invoice )
  • memeriksa barang yang dijual
  • menerima pembayaran
  • membuat bukti transaksi
  • mengirim barang yang dijual
2.  Alur penjualan kredit
  • proses penjualan dimulai dari permintaan pembeli
  • negosiasi
  • menerima aplikasi kredit
  • melakukan konfirmasi kepada calon pelanggan untuk mendapatkan kepastian bahwa calon pelanggan di masa mendatang dapat memenuhi kewajibannya
  • mendapatkan persetujuan kredit dari kepala bagian kredit dengan melampirkan bukti hasil survei
  • jika ya, maka dilakukan proses penjualan kredit jika tidak, dikembalikan kepada calon pelanggan
  • membuat surat perjanjian penjualan kredit
  • membuat bukti transaksi
  • menyerahkan barang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar